Langsung ke konten utama

PROSEDUR PERAWATAN PASIEN PENYAKIT MENULAR DAN PENGELOLAAN ALAT

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang

Sebagai tenaga kesehatan seorang perawat diwajibkan untuk mengerti tata cara atau prosedur saat mengahdapi pasien dengan diagnosa penyakit infeksius atau penyakit menular. Tidak hanya itu, seorang perawat diharuskan mampu merawat dan mengelola peralatan medis dan perawatan untuk menghindari penularan infeksi di rumah sakit atau biasa disebut dengan infeksi nosokomial.

1.2.            Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur perawatan pasien dengan penyakit menular ?
2.  bagaimana cara pengelolaan alat dan bahan terkontaminasi ?
3. bagaimana cara membuat larutan desinfektan ?
1.3.            Tujuan

1.      Untuk mengetahui prosedur perawatan pasien dengan penyakit menular
2.      Untuk mengetahui cara pengelolaan alat dan bahan terkontaminasi
3.      Untuk mengetahui cara membuat larutan desinfektan








BAB II
PEMBAHASAN
2.1.  Prosedur perawatan pasien dengan penyakit menular
1.  Persiapan sarana
Baju operasi yang bersih, rapi (tidak robek) dan sesuai ukuran badan. Sepatu  bot karet yang bersih, rapih (tidak robek) dan sesuai ukuran kaki. Sepasang sarung tangan DTT (Desinfeksi Tingkat Tinggi) atau steril ukuran pergelangan dan sepasang sarung bersih ukuran lengan yang sesuai dengan ukuran tangan. Sebuah gaun luar dan apron DTT dan penutup kepala yang bersih. Masker N95 dan kaca mata pelindung  Lemari berkunci tempat menyimpan pakaian dan barang – barang pribadi.
2.             Langkah awal saat masuk ke ruang perawatan isolasi
Lakukan hal sebagai berikut:
1.         Lepaskan cincin, jam atau gelan
2.         Lepaskan pakaian luar
3.         Kenakan baju operasi sebagai lapisan pertama pakaian
4.         Lipat pakaian luar dan simpan dengan perhiasan dan barang-barang pribadi lainnya di dalam lemari berkunci yang telah disediakan.
3.        Mencuci tangan
4.        Kenakan sepasang sarung tangan sebatas pergelangan tangan
5.        Kenakan gaun luar/jas operasi
6.        Kenakan sepasang sarung tangan sebatas lengan
7.        Kenakan masker
8.        Kenakan masker bedah
9.        Kenakan celemek plastik/apron
10.    Kenakan penutup kepala
11.    Kenakan alat pelindung mata (goggles / kacamata)
12.    Kenakan sepatu boot karet



2.2. Pengelolaan alat dan bahan terkontaminasi
1.    Membersihkandanmensterilkansarungtangan
a.    Peralatanalat
1)   Sarungtangan
2)   Sabun
3)   Kainpengering
4)   Talk
5)   Tablet-tablet formalin
6)   Tromol/stoples
b.    Prosedurpelaksanaan
1.    Bersihkansarungtangandanperiksaapakahadakebocoran, yaitudenganmemasukkanudaradalamsarungtangan, kemudiancelupkankedalam air bersih. Jikaditemukankebocoran, pisahkan.
2.    Keringkandenganmenggantungkandulusarungtangan, lalu lap dengankainpengeringpadakeduasisinyadenganhati-hatijangansampaisobek
3.    Bedaki tipis-tipis padakeduasisinya, kemudianatursarungtangansepasang-sepasang
4.    Sterilkansarungtangan di dalamtromol/stoplestertutup yang berisi formalin selama 24 jam (dihitungmulaidari jam dimasukkan)
5.    Selesaikan, bereskanalat-alat, dansimpan di tempatsemula.
2.    Vlamberen (mensterilkandengancaramembakar)
a.    Persiapanalat
1)   Lampuspiritus
2)   Spiritusbakar (brand spiritus)
3)   Korekapi
4)   Pialaginjalberisi air
5)   Beberapabuahkapasbulat
6)   Korentangsteril
7)   Tromol yang berisikasasteril
8)   Lap biru
b.    Prosedurpelaksanaan
1.    Cuciterlebihdahulualat-alat yang disterilakan, kemudiankeringkan, kemudiankeringkanhinggakering
2.    Letakkanalat-alatkeperluan di atasmeja
3.    Basahi bola kapasdenganspiritusbakar, janganterlalubasah, kemudianletakkan di dalamalat yang akandisterilakan
4.    Nyalakanlampu
5.    Ambildengankorentangsteril, kapasbulat yang telahdibasahidenganspiritusbakardannyalakan. Setelahitu, sterilkanbagiandalamdantutupalat-alat di vlamber
6.    Setelahselesai, buangkapasdalampialaginjalberisi air. Setelahsteril, segeratutupalat-alat, kemudianbersihkanbagian yang telahdisterilkandengankasa/stuffer steril
7.    Selesaikan, bersihkanalat-alat, dankembalikanketempatnyamasing-masing.
3.    Mendesinfeksidanmensterilkanalat-alatdarilogam
a.    Persiapanalat
1)   Menyediakanberisi air bersihatau air mengalir
2)   Pialaginjal
3)   Lap
4)   Sterilisator
5)   Kainkasa
b.  Prosedurpelaksanaan
1.        Setelahdipergunakan, bilassemuaalatdibawah air mengalir, kemudianrendamdalamlarutanlisol 2% selama 2 jam (bekaspenyakitmenulardirendamselama 24 jam)
2.        Kemudian, cucisetiapalatdengansabun, bilassampaibersih
3.        Setelahdibersihkan, masukkankedalamsterisatorsetelah air didalamnyamendidihselama 15-20 menit, sedangkanuntukalat-alatlogam, sepertipisau (distouri), gunting, dansebagainyamasukkansetelah air mendidihselama 3-5 menit
4.        Setelahalat-alatsteril, angkatdengankorentangsteril, lalusimpandanaturdalambakisterilataumasukkankedalaminstrumenvloistof
5.        Bereskanalat-alatdansimpan di tempatsemula.
4.    Mendesinfeksidanmensterilakanalat-alatdarigelas
a.  Persiapanalat
Samadenganprosedurdiatas, jikaperlutambahkanlidikapas.
b.  Prosedurpelaksanaan
1.      Bilasalat-alatdengan air bersih
2.      Bersihkanpengisapandantabungbagiandalamdenganlidikapasatausikatdengansabun
3.      Bilasdengan air bersih
4.      Bersihkanjarum (dengancarasemprotkanataujikaperludengan mandarin)
5.      Padasterilisator,letakkanspuitdanpengisapannyaberdampingan, begitujugajarum, kemudianbiarkandalamsterilisatordengan air mendidihselama 15-20 menit
6.      Setelahsteril, simpanalat-alatdalambakisteril
7.      Bereskanalat-alatdansimpan di tempatsemula.
5.    Mendesinfeksidanmensterilkanalat-alatdarikaret
a.    Persiapanalat
1)   Bensin
2)   Spuit
3)   Kapas
b.    Prosedurpelaksannannya
1.    Bersihkanalat-alat, danbersihkanplesterdenganbensin.
2.    Setelahdirendamdalamlarutanlisol 2% selama 2 jam, bilaskateter, sonde/maag slang dancucidengansabun. Bersihkan




2.3. Cara pembuatanlarutandesinfektan
1.    Pengertian
Menyiapkan/membuatlarutandesinfektansesuaiketentuan.Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untukmembasmi kuman penyakit.
Pengertian lain dari disinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme yang terpapar secara langsung oleh disinfektan.Disinfektan tidak memiliki daya penetrasi sehingga tidak mampu membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam celah atau cemaran mineral.Selain itu disinfektan tidak dapat membunuh spora bakteri sehingga dibutuhkan metode lain seperti sterilisasi dengan autoklaf.
2.    Tujuan
Menyediakanlarutandesinfektan yang dapatdigunakansecaratepatgunadanamansertadalamkeadaansiappakai.
3.    Jenisdesinfektan
a.    Sabun yang mempunyaidayaantiseptik, misalnyaasepso, sopoderm
b.    Lisol
c.    Kreolin
d.   Savlon
e.     PK (permanganaskalikus)
f.     Betadin
4.    Cara pembuatan
a.    Cara membuatlarutansabun
1)   Kegunaan
Mencucitangandanperalatan, sepertialattenun, logam, kaca, karet/plastik, kayubercatdan yang berlapisformika.
2)   Persiapanalat
a)    Sabunpadat, sabunkrim, atausabuncair
b)   Gelasukur/spuit
c)    Timbangan (jikaada)
d)   Pisauatausendokmakan
e)    Alatpengaduk
f)    Air panasatauhangatdalamtempatnya
g)   Ember ataubaskom
3)   Prosedurpelaksanaan
a)    Membuatlarutandarisabunpadatataukrim
Masukkansabunpadatsekurang-kurangnya 4 gr kedalam ember berisi 1 liter air panasatauhangat, laluaduksampailarut
b)   Membuatlarutandarisabun
Campurkan 3 cc sabuncairkedalam ember berisi 1 liter air hangat, kemudianaduksampai rata.
bCara membuatlarutanlisoldankreolin
1)   Kegunaan
a)    Lisol 0,5%  : mencucitangan
b)   Lisol 1%     : desinfektanperalatanperawatan/kedokteran
c)    Lisol 2-3%  : merendamperalatan yang digunakanpasien
d)   Kreolin 0,5%   :  mendesinfeksilantai
e)    Kreolin 2% :mendesinfeksilantaikamarmandi/WC/spulhok
2) Persiapanalat
a)    Larutanrisol
b)   Gelasukur
c)    Ember berisi air
d)   Ember ataubaskom
e)    Kreolin
3) Prosedurpelaksanaan
a)    Membuatlarutanlisolataukreolin 0,5%
       Campurkan 5 cc lisolataukreolinkedalam 1 liter air
b)   Membuatlarutanlisolataukreolin 2% atau 3%
            Campurkan 20 cc sampai 30 cc lisolataukreolinkedalam 1liter air
c.    Cara membuatlarutansavlon
1) Kegunaan
a)    Savlon 0,5%  : mencucitangan
b)   Savlon1% :merendamperalatanperawatan/kedokteran
2)  Persiapanalat
a)    Savlon
b)   Gelasukur
c)    Ember ataubaskom
d)   Ember berisi air secukupnya
3)  Prosedurpelaksanaan
a)    Membuatlarutansavlon 0,5%
Campurkan 5 cc savlonkedalam 1 liter air
b)   Membuatlarutansavlon 1%
Campurkan 10 cc savlonkedalam 1 liter air













BAB III
PENUTUP
3.1.            Kesimpulan
Sebelum perawat bersentuhan dengan pasien dengan penyakit menular, perawat diharuskan mempersiapkan banyak hal, yaitu: mempersiapakan sarana, melepaskan cincin, jam atau gelang, mencuci tangan, mengenakan sepasang sarung tangan sebatas pergelangan tangan, mengenakan gaun luar/jas operasi, mengenakan sepasang sarung tangan sebatas lengan, mengenakan masker.
Pengelolaan alat dan bahan terkontaminasi terdiri dari : Membersihkandanmensterilkansarungtangan, Vlamberen (mensterilkandengancaramembakar), mendesinfeksidanmensterilkanalat-alatdarilogam, mendesinfeksidanmensterilakanalat-alatdarigelas

3.2.            Saran
Diharapkan pembaca dapat memahami prosedur sebelum memberi tindakan pada pasien dengan penyakit menular dan mengerti cara-cara pengelolaan alat dan bahan terkontaminasi.













DAFTAR PUSTAKA

Dita,S.2014. Prosedur Perawatan Ruang Isolasi. http://ditasintia.blogspot.co.id/2013/03/makalah-prosedur-perawatan-ruang-isolasi.html, diakses tanggal 15/03/17
Enykus, (2003), keterampilan dasar dan prosedur perawatan dasar, ed 1. Semarang, Kilat press.
Pery, Anne Griffin, Potter, patricia A., Yasmin, Asih (editor). (1999). Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. EGC: Jakarta

Pery, Anne Griffin, Potter, patricia A.,(1999). Fundamental Keperawatan Konsep proses dan praktek.EGC: Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tugas gizi diet

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang  Konstipasi atau  sembelit adalah terhambatnya defekasi (buang air besar) dari kebiasaan normal. Dapat diartikan sebagai defekasi yang jarang, jumlah feses kurang, atau fesesnya keras dan kering. Konstipasi juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana membengkaknya jaringan dinding dubur (anus) yang mengandung pembuluh darah balik (vena), sehingga saluran cerna seseorang yang mengalami pengerasan feses dan kesulitan untuk melakukan buang air besar. Semua orang dapat mengalami konstipasi, terlebih pada lanjut usia (lansia) akibat gerakan peristaltik (gerakan semacam memompa pada usus, red) lebih lambat dan kemungkinan sebab lain yakni penggunaan obat-obatan seperti aspirin, antihistamin, diuretik, obat penenang dan lain-lain. Kebanyakan terjadi jika makan makananan yang kurang berserat, kurang minum, dan kurang olahraga. Kondisi ini bertambah parah jika sudah lebih dari tiga hari berturut-turut.    Ko...

9 prinsip mahasiswa prestasi

Hy Guys, kamu mahasiswa ? Setiap mahasiswa pasti mempunyai cita-cita dan impian untuk meraih prestasi. Semangat inilah yang sudah tertanam sejak pertama kali menjadi mahasiswa baru. Tentunya bukan hanya sekedar prestasi akademik semata, akan tetapi juga prestasi dalam bidang yang lainnya (softskill dan hardskill). Kenapa harus berprestasi? Karena setiap mahasiswa memiliki hak untuk berprestasi. Selain itu, prestasi juga mampu mengangkat citra positif intistusi (kampus) menjadi daya tawar bagi masyarakat. Karena setiap mahasiswa mempunyai hak yang sama untuk menjadi mahasiswa berprestasi. Mahasiswa Berprestasi dinilai bukan hanya berdasarkan aspek akademiknya saja melainkan juga dari  ekstrakurikuler. Mapres bukan di tentukan apakah ia senior atau tidak. Melainkan berdasarkan seberapa jauh ia memiliki tekad untuk mewujdukan impiannya. Nah, apa saja prinsip seorang Mapres ? Berikut penjelasannya !  1.    Review Materi Kuliah Hal ini jarang banget dilakuk...

tugas modul gizi diet kelompok 6

MODUL GIZI KELOMPOK 6: Erta Aninda Delvia Fara Ony Chandra M. Muhaimin Hanif Fauzan Nanda Faiza A Meirista Devi SUB BAHASAN 1.       Kurang Kalori Protein (KKP) 2.       Anemia Gizi Besi 3.       Kurang Vitamin A 4.       Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) 5.       Cacingan 6.       Makanan Per Enteral 7.       Makanan Parenteral 1.       Kurang Kalori Protein A.     Definisi Kekurangan kalori protein adalah defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapat masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan protein kurang dalam waktu yang cukup lama (Ngastiyah, 1997). Kurang kalori protein (KKP) adalah suatu penyakit gangguan gizi yang dikarena...